Sabtu, Januari 31, 2009

Kunanti Jawabmu....



Bertatap denganmu

Bagai berbatas kaca tebal

Nyata tapi tak nyata

ku tak bisa menggapai

Tak bisa merasa

Apa ragamu masih disana?


Dan aku seperti menggali kuburanku sendiri

Membuat hati ini tersayat dan bernanah


Tak ada lagi darah

Tapi nanah

Pertanda lukaku sudah dalam

Menohok relung hati sampai kesudut dan tepinya


Jalanku telah gelap untuk dilalui

Tak ada dinding untuk berpegang

Semua samar

Pekat…


Tolong kau jawab

Apa arti semua ini?



Kamis, Januari 29, 2009

Sayap-sayap Patah....

Wahai Langit

Tanyakan pada-Nya

Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..

Begitu rapuh dan mudah terluka..

Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta

Begitu kuat dan kokoh

Saat berselimut cinta dan asa..

Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu

Didalam hati ini..

Mengisi kekosongan di dalamnya

Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih

Menimbulkan segudang tanya

Menghimpun berjuta asa

Memberikan semangat..

juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira

Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa

Menghimpit bayangan

Menyesakkan dada..

Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…

Wahai ilalang…

Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini

Mengapa kau hanya diam

Katakan padaku

Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..

Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..

Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali

Desiran angin membuat berisik dirimu

Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku

Aku tak tahu apa maksudmu

Hanya menduga..

Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana

Menunggumu dengan setia..

Menghargai apa arti cinta…

Hati yang terjatuh dan terluka

Merobek malam menoreh seribu duka

Kukepakkan sayap-sayap patahku

Mengikuti hembusan angin yang berlalu

Menancapkan rindu….

Disudut hati yang beku…

Dia retak, hancur bagai serpihan cermin

Berserakan ….

Sebelum hilang di terpa angin…

Sambil terduduk lemah….

Ku coba kembali mengais sisa hati

Bercampur baur dengan debu

Ingin ku rengkuh…

Ku gapai kepingan di sudut hati…

Hanya bayangan yang ku dapat….

Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya

Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini

Ia telah patah..

Tertusuk duri-duri yang tajam….

Hanya bisa meratap….

Meringis..

Mencoba menggapai sebuah pegangan..


By : Kahlil Gibran

Selasa, Januari 27, 2009

Jadulssss......


Ni foto waktu gw kira-kira 25 th an. Beda banget yah? Coba tebak apa yang membedakannya? Umur pastinya! hahahaha......

Ibu.....


Ribuan kilo jarak yang kutempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

Seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas.... Ibu....

Ingin ku dekap dan menangis dipangkuanmu
saat aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas... Ibu......

I Wanna See You now....

I put the TV on
switch the channel's around
but I can't keep my eyes are on the screen

I fix myself a drink
walk through the empty room
and I wonder what your leaving has brought me

I've found my evening's filled with boredom
night time's filled with restlessness
and days are dragging on without an end

and I know we've talked it over
and we had it all figured out
but I coulnd't work that way
I wanna see you now.....

I can't stop worrying
now that you are gone
our way of living's always on my mind
tell me what is all that bad
that we have to quit
I can't imagine it was worse than this

I've found my evening filled with boredom
night time filled with restlessness
and days are dragging on without an end

and I know we've talked it over
and we had it all figured out
but I couldn't work that way
I wanna see you now.....

I wanna see you now
I wanna see you now
I wanna see you now......




*** Lagu favorite.... hiks...hiks....

Bobo dong.........

Dah... Bobo dong..... Nonton sinetron mulu seeeh? Kalo besok kamu kesiangan kan yang repot ibu juga... Mang siapa? Pak Lurah? Ya enggaklaaah.....

Makanya... Kalo dibilangin orang tua mbok ya nurut, gitu loh..... ya ga? ya ga? ya ga?

Mbaaak.... Becak, Mbaaaak.....



"Mbaaak... Beca'e, Mbaaak.....!!!"

Enyak ajee.... Mang gw tukang becaknya? Gw kan bossnya?
Hehehehe......

Hhmmm... Rupanya becak sudah jadi barang langka di jakarta. Ga Percaya? Di gambar ini saya sedang bernostalgia di atas becak yang sengaja di pajang di salah satu tempat wisata di Jakarta... Itulah buktinya! ;)

Sahabat, hatimu bagai malaikat....


Sahabat.... lihatlah senja itu
ia mulai merona lagi
saat kita telah lelah meniti hari
lelah menyusuri pelangi
Seolah cahayanya telah meredup
bertanda akan menjadi gulita

Mampukah engkau menjadikan cahaya
yang dapat menerangi sudut hati terdalam
juga mampu menggapai jemari
untuk menuntunku menuju ke arahNya


Saat setiap kepala tengadah pongah
engkau tetap tertunduk
bukan karena malu
apalagi takut
tapi karena engkau takluk
pada kuasa Illahi Robbi
yang telah memberi arti pada hidup
dan telah memberi terang di hati

Engkau miliki itu semua
hatimu bening
senyummu tulus
engkaulah malaikat sesungguhnya
yang terhampar di belukar nista
dan tersamar di rimba dosa


Rabu, Januari 14, 2009

BOROBUDUR.......



Borobudur, tempat bersejarah yang sangat indah. Semoga tak lekang oleh waktu dan tak akan tergilas oleh modernisasi...... Karena ini adalah salah satu bukti sejarah dan salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Sepatutnya kita berbangga akan karya agung yang kita miliki ini. Borobudur... Oh Borobudur...... Aku cinta engkau... Seperti juga aku mencintai leluhurku, tanah tumpah darahku, tanah kelahiranku..... Lebih baik hujan batu di negri sendiri daripada hujan emas di negri orang. It's true.....

Senin, Januari 05, 2009

BEDUG AGENG KYAI BAGELEN

Kota Purworejo terletak di dataran yang dikelilingi oelh perbukitan Manorah. Yang menurut kepercayaan, penduduk di sekitar tempat itu akan dicintai orang dan akan menjadi kepercayaan orang-orang besar.


Kalau kita melewati daerah Purworejo, tepatnya di sebelah kanan barat alun-alun besar yang luasnya 250 x 250 m2, terdapat sebuah Masjid Agung Kadipaten nan megah yang bernama Masjid Agung Darul Muttaqin.


Menurut sejarah, bahan bangunan kayu yang dipakai untuk tiang agung Masjid Agung beserta bagian bangaunan lainnya menggunakan bahan kayu jati tua yang umurnya ratusan tahun dan di ambil dari daerah Bragolan, kecamatan Puwrodadi.


Dahulu, ada sebuah pohon jati yang besar sekali, yang mempunyai lingkar tengah sekitar 6,5 m dan garis tengah sekitar 2,5 m, bercabang lima dan kayunyapun sudah berminyak saking tuanya. Karena pohon jati ini bercabang lima, maka jati ini disebut juga jati pendowo.


Jati pendowo sangat baik untuk dipakai sebagai tiang utama pendowo dan masjid, karena dapat menimbulkan wibawa yang besar bagi bangunan dan penguasanya.

Sedangkan benda yang paling istimewa yang terdapat di masjid ini adalah Bedug Pendowo atau Bedug Agung Purworejo atau Bedug Kyai Bagelen.